Jumat, 30 Mei 2014

buat temen-temen yang suka belanja,, yuk liat koleksi baju di https://www.facebook.com/runa.olshop

Rabu, 06 Juni 2012

Last Child Feat Giselle - Seluruh Nafas Ini

Lihatlah luka ini yang sakitnya abadi
Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu
Aku tak akan lupa, tak akan pernah bisa
Tentang apa yang harus memisahkan kita

Saat ku tertatih tanpa kau di sini
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini
Jika memang dirimulah tulang rusukku
Kau akan kembali pada tubuh ini
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini

Kita telah lewati rasa yang telah mati
Bukan hal baru bila kau tinggalkan aku
Tanpa kita mencari jalan untuk kembali
Takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku

Di saatku tertatih (saat ku tertatih)
Tanpa kau di sini (tanpa kau di sini)
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini
Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini

Dan ini yang terakhir aku menyakitimu
Ini yang terakhir aku meninggalkanmu
Takkan ku sia-siakan hidupmu lagi
Ini yang terakhir dan ini yang terakhir
Takkan ku sia-siakan hidupmu lagi

Jika memang dirimulah tulang rusukku (terlahir untukku)
Kau akan kembali pada tubuh ini (bawa hatiku kembali)
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini

Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini, untukmu seluruh nafas ini
Untukmu seluruh nafas ini

Senin, 22 November 2010

UTS SPI

1. Sebutkan dan jelaskan kondisi masyarakat jazirah Arab sebelum datangnya Islam?

a. Kondisi secara geografis

Jazirah Arab dibagi menjadi dua bagian, yaitu : Jantung Arab (wilayah yang berada di pedalaman, tempat paling utama adalah Najd) dan Sekitar Jazirah (Penduduknya adalah orang-orang kota. Wilayah yang paling penting adalah Yaman di bagian selatan, Ghassan di sebelah utara, Ihsa` dan Bahrain di sebelah timur, dan Hijaz di sebelah Barat). Sebelum Islam, Jazirah Arab dikelilingi oleh dua kekuatan besar dan berpengaruh yang selalu terlibat peperangan dan berebut pengaruh ke daerah sekitarnya, yaitu imperium Bizantium pewaris Rumawi sebagai representasi agama Nasrani dan kekaisaran Persia sebagai representasi agama Majusi.

b. Kondisi Sosial-Budaya Arab Pra-Islam

Sebagian besar daerah Arab adalah daerah gersang dan tandus, kecuali daerah Yaman yang terkenal subur. Kehidupan mereka mengembara dan berpindah-pindah mencari padang rumput. Di Tihama, Hijaz, Najd, dan sepanjang dataran luas yang meliputi negeri-negeri Arab menjadi dasar hidup pengembaraan yang disebut sebagai kabilah. Interaksi antar kabilah tidak menganut konsep kesetaraan; yang kuat di atas dan yang lemah di bawah.

Mekah merupakan pusat perdagangan di Jazirah Arab, karena meluasnya pengaruh perdagangannya ke Persia dan Bizantium di sebelah selatan dan Yaman di sebelah utara. Pencapaiannya membuktikan luasnya interaksi dan wawasan mereka, seperti bendungan Ma’rib yang dibangun oleh kerajaan Saba`, bangunan-bangunan megah kerajaan imyar, ilmu politik dan ekonomi yang terwujud dalam eksistensi kerajaan dan perdagangan, dan syi’ir-syi’ir Arab yang menggugah. Sebagian syi’ir terbaik mereka dipajang di Ka’bah.

c. Agama Arab Pra-Islam

Paganisme, Yahudi, dan Kristen adalah agama orang Arab pra-Islam. Pagan adalah agama mayoritas mereka. Mereka beranggapan bahwa berhala-berhala itu dapat mendekatkan mereka pada Tuhan sebagaimana yang tertera dalam al-Quran. Agama pagan sudah ada sejak masa sebelum Ibrahim. Sejak berabad-abad penyembahan patung berhala tetap tidak terusik, baik pada masa kehadiran permukiman Yahudi maupun upaya-upaya kristenisasi (menyebarkan doktrinnya dengan bahasa Yunani, menimbulkan pertentangan antara misionaris dan pemikir Yunani yang memunculkan usaha-usaha mendamaikan antara filsafat Yunani yang bertumpu pada akal dan doktrin Kristen yang bertumpu pada iman, sehingga melahirkan sekte-sekte Kristen yang kemudian menyebar ke berbagai penjuru, termasuk Jazirah Arab dan sekitarnya) yang muncul di Syiria dan Mesir.

Corak beragama Hanīfīyah, yaitu sekelompok orang yang mencari agama Ibrahim yang murni yang tidak terkontaminasi oleh nafsu penyembahan berhala-berhalam, juga tidak menganut agama Yahudi ataupun Kristen, tetapi mengakui keesaan Allah. Mereka berpandangan bahwa agama yang benar di sisi Allah adalah anīfīyah, sebagai aktualisasi dari millah Ibrahim.

Tradisi-tradisi warisan mereka yang kemudian diadopsi Islam adalah: penolakan untuk menyembah berhala, keengganan untuk berpartisipasi dalam perayaan-perayaan untuk menghormati berhala-berhala, pengharaman binatang sembelihan yang dikorbankan untuk berhala-berhala dan penolakan untuk memakan dagingnya, pengharaman riba, pengharaman meminum arak dan penerapan vonis hukuman bagi peminumnya, pengharaman zina dan penerapan vonis hukuman bagi pelakunya, berdiam diri di gua hira sebagai ritual ibadah di bulan ramaan dengan memperbanyak kebajikan dan menjamu orang miskin sepanjang bulan ramaan, pemotongan tangan pelaku pencurian, pengharaman memakan bangkai, darah, dan daging babi, dan larangan mengubur hidup-hidup anak perempuan dan pemikulan beban-beban pendidikan mereka.

d. Ekonomi dan Politik Arab Pra-Islam

Perdagangan merupakan andalan bagi kehidupan perekonomian bagi mayoritas negara-negara di daerah-daerah ini. Mereka bisa menjalin hubungan perdagangan dengan dua kekuatan politik yang saling bertentangan, yaitu Bizantium dan Persia tanpa memihak ke salah satu di antara keduanya. Peradaban mereka dipengaruhi oleh aktivitas perdagangan dalam arti bahwa mereka berinteraksi dengan masyarakat-masyarakat seberang dan semakin menjauh dari pola badui. Sementara Yaman, mengandalkan perdangangan dan pertanian sebagai sumber ekonomi mereka. Mereka mengirim kulit, sutera, emas, perak, batu mulia, dan lain-lain Mesir kemudian ke Yunani, Rumania, dan imperium Bizantium.

http://msubhanzamzami.wordpress.com/2010/10/18/kondisi-arab-pra-islam-dalam-aspek-sosial-budaya-agama-ekonomi-dan-politik/


2. Sebutkan kemajuan-kemajuan peradaban yang ditinggalkan pada masa KhulafaurRasyidin!

Perkembangan Kebudayaan dan Peradaban Pada masa Khulafa’ al-Rayidin :

a. Pada Masa Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq (632-634 M)

Pada masa ini kondisi sosial masyarakat menjadi stabil dan dapat mengamankan tanah Arab dari pembangkang dan penyelewengan seperti orang murtad, para nabi palsu dan orang-orang yang enggan membayar zakat. Selain itu keadaan kaum muslimin menjadi tenteram, tidak khawatir lagi beribadah kepada Allah. Perkembangan dagang dan hubungan bersama kaum muslim yang berada di luar Madinah keadaannya terkendali dan terjalin dengan baik. Selain itu juga kemajuan yang dicapai adalah : Pembukuan Al-Qur’an.

b. Pada Masa Khalifah Umar Ibn Al-Khathab (634-644 M)

Diantara perkembangan yang ada pada masa Khalifah Umar adalah :

1) Pemberlakuan Ijtihad

2) Menghapuskan zakat bagi para muallaf

3) Mengahpuskan hukum mut’ah

4) Lahirnya ilmu Qira’at

5) Penyebaran Ilmu Hadits

6) Menempa mata uang dan

7) menciptakan tahun Hijriah

c. Pada Masa Khalifah Ustman Ibn Affan (644-656 M)

Diantara perkembangan yang ada pada masa Khalifah Ustman adalah :

1) Penaskahan Al-Qur’an

2) Perluasan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram

3) Didirikannya masjid Al-Atiq di utara benteng babylon

4) Membangun Pengadilan

5) Membnetuk Angkatan Laut

6) Membentuk Departemen:

a) Dewan kemiliteran

b) Baitrul Mall

c) Jawatan Pajak

d) Jawatan Pengadilan

d. Pada Masa Khalifah Ali Ibn Abi Thalib (656-661 M)

Diantara perkembangan yang ada pada masa Khalifah Ali adalah :

1) Terciptanya ilmu bahsa/nahwu (Aqidah nahwiyah)

2) Berkembangnya ilmu Khatt al-Qur’an

3) Berkembangnya Sastra

http://yeniqa.wordpress.com/2009/09/09/peradaban-islam-zaman-khulafaur-rasyidin/

3. Apa alasannya pada masa 2 khalifah terakhir, yaitu Khalifah Utsman dan Ali dikategorikan sebagai masa disintegrasi umat Islam? Dan faktor apa yang menyebabkannya, sebutkan?

Di zaman Utsman Ibn Affan (644-656 M) Tripoli, Ciprus dan beberapa daerah lain dikuasai, tetapi gelombang ekspansi pertama berhenti dan terjadi perpecahan karena soal pemerintahan dan kekacauan yang timbul, kemudian Utsman mati terbunuh. Sementara pada zaman Ali Ibn Abi Thalib (656-661 M) saat menjabat sebagai khalifah ke-4 mendapat tantangan dari pihak pendukung Utsman, terutama Mu’awiyah, gubernur Damaskus, dari golongan Talhah dan Zubeir di Mekkah dan dari kaum Khawarij. Ali mati terbunuh.

Sebab-sebab yang membuat ekspansi Islam ke luar daerah semenanjung Arabia, yaitu:

1. Islam mengandung ajaran-ajaran dasar yang tidak hanya mempunyai sangkut-paut dengan soal hubungan manusia dengan Tuhan dan soal hidup manusia sesudah hidup pertama sekarang.

2. Dalam hati para sahabat Nabi Muhammad seperti Abu Bakar, Umar, dan lain-lain terdapat keyakinan yang tebal tentang kewajiban menyampaikan ajaran-ajaran Islam, sebagai agama baru ke seluruh tempat.

3. Bizantium dan Persia pada zaman jahiliah telah memasuki fase kelemahannya. Itu timbul bukan hanya karena peperangan saja, tetapi juga karena faktor-faktor dalam negeri. Di daerah-daerah yang berada di bawah kekuasaan Bizantium terdapat pertentangan-pertentangan agama. Di Persia, di samping pertentangan agama, terdapat pula persaingan antara anggota-anggota keluarga Raja untuk merebut kekuasaan. Pertentangan agama di Bizantium terjadi antara faham resmi yang dianut kerajaan dan aliran Monofisit serta aliran Nestor.

4. Dengan adanya usaha-usaha Kerajaan Bizantium untuk memaksakan aliran yang dianutnya kepada rakyat yang diperintah, hingga rakyat merasa kehilangan kemerdekaan beragama. Dan juga dibebani dengan pajak yang tinggi guna menutupi belanja perang Kerajaan Bizantium dengan Kerajaaan Persia.

5. Sebaliknya Islam datang ke daerah-daerah yang dimasukinya dengan tidak memaksa rakyat untuk merobah agamanya dan kemudian masuk Islam. Sejarah membuktikan bahwa rakyat di daerah-daerah yang di kuasai Islam, seperti Suria, Palestina, Mesir, Irak, dan lain-lain tidak dipaksa masuk Islam. Mereka tetap dalam agama mereka masing-masing, tetapi diharuskan membayar semacam pajak yang disebut Jizyah. Oleh sebab itu, datangnya Islam ke daerah-daerah tersebut tidak mendapat tantangan dari rakyat.

6. Bangsa Sami di Suria dan Palestina, juga bangsa Hami di Mesir, memandang bangsa Arab lebih dekat kepada mereka dari pada bangsa Eropa, yakni Bizantium yang memerinyah mereka.

7. Daerah-daerah yang dikuasai Islam seperti Mesir, Suria, Irak, dan lain-lain penuh dengan kekayaan. Kekayaan yang diperoleh umat Islam di daerah-daerah itu membuat ekspansi seterusnya mudah mendapat bea yang diperlukan.

Nasution, Harun. 1985. Islam Ditinjau Dari Berbgai Aspeknya, Jilid I. Jakarta : UI Press.

4. Pada masa kepemimpinan siapa Bani Umayah mengalami puncak kemajuan atau kejayaan?Apalasannya? Dan sebutkan peninggalan-peningggalannya? Serta sebutkan faktor-faktor yang membuat Bani Umayah mengalami kehancuran!

a. Kejayaannya : pada masa muawiyah Ibn Abi Sufyan (661M-680M), Abd Al-Malik Ibn Marwar (685M-705M), Al-Walid Ibn Abd Malik (705M-715M), Umar Ibn Abd Al-Aziz (717M-720M) dan Hasyim Ibn Abd Al-Malik (724M-743M).

b. Alasannya : karena suksesnya kepemimpinan Muawiyah, sistem pemerintahan yang terintegrasi dengan hukum Islam, dan banyaknya perbaikan-perbaikan.

c. Perkembangan dan kemajuan yang dicapai:

1) Perluasan wilayah kekuasaan dari Jazirah Arabia ke Barat: Afrika Utara sampai ke Andalus (Spanyol). Wilayah Timur: Bukhara, Samarkand, ke Punjab India. Wilayah Utara: Persia, Irak, Asia Kecil sampai Asia Tengah (Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik, 705-715 M).

2) Pembangunan infrastruktur: panti untuk penyandang cacat, pabrik dll.

3) Intelektual: Khalid bin Yazid (filsafat). Masa Umar bin Abdul Aziz, Umayyah mencapai puncak kejayaan, berkembang ilmu agama, kodifikasi hadis, dll.

4) Bidang sosial politik : masa Abdul Malik bin Marwan (kewajiban
menggunakan bahasa Arab, sebagai bahasa resmi), mencetak mata uang
resmi negara.

d. Faktor-faktor kehancuran pada masa ini terbagi menjadi dua, yaitu :

1) Faktor Internal :

a) Persaingan antar keluarga sebagai pengganti raja.

b) Hidup hedonis

2) Faktor Eksternal :

a) Seranngan kaum khawarij

b) Perlawanan syiah

c) Perlawanan bani abbas.

http://imronfauzi.wordpress.com/2008/06/12/

http://pagenjahan.blogspot.com/2010/07/sejarah-peradaban-islam.html

5. Pada masa kepemimpinan siapa Bani Abbasiyah mengalami puncak kemajuan atau kejayaan? Apa alasannya? Dan sebutkan peninggalan-peningggalannya? Serta sebutkan faktor-faktor yang membuat Bani Abbasiyah mengalami kehancuran!

a. Puncak kejayaan: Harun al-Rasyid (786-809 M) dan Al-Makmun (813-833 M): bidang ekonomi, pendidikan, politik, sosial, ilmu pengetahuan, dll.

b. Alasannya : karena pada masa ini gerakan keilmuan dirintis oleh khalifah Ja’far al-Mansur, setelah mendirikan ibu kota Bagdad (144 H/762 M), mengundang para ilmuan/ulama untuk mengembangkan ilmu agama dan penterjemahan ilmu yang berasal dari luar ajaran Islam.

c. Perkembangan Peradaban Islam :

1) Ilmu keislaman (Ilmu Tafsir: al-Thabari 839-923 M, Ilmu Hadis: Bukhari, Muslim dll, Ilmu Fiqih: Ahmad ibn Hanbal, Abu Hanifah, dan Kalam (Abu Hasan Al-Asy ari).

2) Ilmu pengetahuan (Kedokteran: Ibnu Sina, Al-Razi), Matematika (Al-Khawarizmi), Fisika (Ibnu Khaitam), Kimia (Jabir Ibnu Hayyan), Filsafat (al-Kindi, al-Razi) dll.

3) Infrastruktur: Jalan raya, gedung-gedung pemerintahan, istana, masjid, panti, pabrik, dll.

d. Faktor-faktor kehancuran :

1) Faktor Internal :

a) Perpecahan bangsa arab.

b) Perubahan kekuasaan.

c) Kelemahan khalifah (hedonis, tidak tahu akan kewajiban sebagai raja, dan hanya sebagai simbol raja saja).

d) Pertentangan antar bangsa : persia Vs turki.

e) Persoalan Mihnah (Kalam).

2) Faktor Eksternal :

a) Perang salib.

b) Serangan jangis khan dari banggsa mongol oleh hulagu khan.

c) Serangan golongan zanji (orang-orang kulit hitam dari golongan asli).

d) Serangan golongan syiah.

http://pagenjahan.blogspot.com/2010/07/sejarah-peradaban-islam.html

6. Sebutkan dasar-dasar yang dilakukan Nabi Muhammad dalam rangka membangun pemerintahan di kota Madinah, sehingga beliau terkategorikan sebagai kepala pemerintahan di sana!

Madina (622-632 M) = Kepala Agama dan Negara (Madina terdiri dari masyarakat madani / civil society).

Sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Yatsrib (Madinah) didahului dengan usaha mempengaruhi para peziarah Ka’bah di Makkah agar mereka masuk Islam. Di antara mereka banyak yang berasal dari kabilah Khazraj dan Aus (Yatsrib/Madinah). Ternyata sebagian mereka menyambut baik atas seruan dan ajakan Nabi Muhammad SAW tersebut, yang pada gilirannya menyatakan diri masuk Islam serta diikuti dengan perjanjian kesetiaan mereka kepada agama Islam dan Nabi Muhammad SAW yang terkenal dengan ’’Perjanjian Aqabah’’.Beberapa upaya dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW di Madinah, yaitu:

a. Mendirikan Masjid, sebagai tempat ibadah dan berkumpulnya umat Islam, secara gotong-royong.

b. Mempersaudarakan antara kaum Anshor dan Muhajiin.

c. Membuat perjanjian persahabatan (toleransi) antara intern umat Islam dan antara umat beragama.

d. Meletakkan dasar-dasar politik ekonomi dan social untuk masyarakat baru. Karena itu terbentuklah masyarakat yang disebut Negara kota dengan membuat konstitusi di dunia.


http://www.scribd.com/doc/22514079/ciri-priode-klasik

Praktikum 2 Kimia

1. Pembahasan

a. Identifikasi gas CO2

Na2CO3(aq) + 2HCl(aq) → H2CO3(aq) + 2NaCl

Larutan natrium karbonat direaksikan dengan larutan asam klorida menghasilkan larutan hidrogen karbonat dengan garam. Dalam larutan H2CO3(aq) (larutan hidrogen karbonat) terbentuk gas karbon dioksida (CO2) dengan air (H2O).

Adanya unsur karbon dan hidrogen dalam sampel organik, secara lebih pasti dapat ditunjukkan melalui cara kimia, yaitu dengan uji pambakaran (lihat gambar 1). Pembakaran sampel organik akan mengubah Karbon (C) menjadi karbon dioksida (CO2) dan Hidrogen (H) menjadi air (H2O). Gas Karbon dioksida dapat dikenali berdasarkan sifatnya yang mengeruhkan air kapur, sedangkan air dapat dikenali dengan kertas kobalt. Air mengubah warna kertas kobalt dari biru menjadi merah muda (pink).

Gambar 1. Bagan percobaan untuk menunjukkan kandungan unsur karbon dan hidrogen dalam sampel organik.

Karbon dan Hidrogen akan teroksidasi menjadi karbon dioksida dan uap air. Karbon dioksida dikenali dengan menggunakan air kapur, sedangkan air dikenali dengan menggunakan kertas kobalt.


b. Proses reaksi pelarutan logam

Saya ambil contoh jenis logam dari batuan emas jenis aluvial Alluvium adalah struktur padatan yang rapuh, tak menyatu dalam bentuk batuan solid, dan sangat labil. Sktruktur alluvial biasanya terdiri dari berbagai material dan mineral, meliputi partikel halus silt (partikel yang memadat akibat dari pengendapan dalam wadah air) dan clay (lumpur halus), dan partikel yang lebih kasar berupa pasir dan butiran. Batuan alluvial biasanya mengandung sejumlah emas dan platina dalam jumlah yang cukup tinggi.

Emas ditemukan dalam batuan logam dasar seperti tembaga, galena, sphallerite, dan sebagainya. Emas jenis ini dapat diproses dengan cara yang berbeda dari proses biasanya. Dan Emas yang ditemukan dalam bentuk senyawa logam dalam batuan calaverite, sylvanite, nagyagite, petzite dan krennerite. Akan tetapi emas jenis ini sangat jarang ditemukan. Biasanya emas bersenyawa dengan logam tellurium dalam bentuk garam AuTeS2.

Logam perak umumnya ditemukan dalam 2 jenis, yaitu : jenis logam yang merupakan logam paduan antara perak dan emas, serta senyawa logam perak Argentit Ag2S. Jenis argentit memiliki persentase yang jauh lebih tinggi dibanding jenis logam dalam batuan.

Batuan emas refraktory secara alami sangat sulit diekstrak menggunakan proses-proses yang biasa. Jenis batuan ini memerlukan proses pembersihan awal sebelum dilakukan proses ekstraksi. Emas jenis refraktory umumnya mengandung mineral sulfida, karbonat, atau campuran kedua-duanya. Mineral sulfida biasanya menjebak atau melingkupi emas halus sehingga tak tertembus oleh proses ekstraksi biasa.

Dalam proses ekstraksi sianida, karbon yang ada dalam batuan emas dapat menyerap larutan kompleks emas sianida dalam jumlah yang besar, seperti halnya apa yang dilakukan oleh karbon aktif, sehingga perolehan logam yang diinginkan menjadi turun akibat penyerapan yang dilakukan partikel karbon yang sangat halus.

Proses pembersihan awal dapat ditempuh dengan berbagai cara, antara lain : pemanggangan, bio-oksidasi, oksidasi tekanan udara, penggilingan yang sangat halus.
Pemanggangan bertujuan mengoksidasi senyawa sulfida maupun karbonat menggunakan oksigen ( udara) pada temperatur yang tinggi. Bio-oksidasi adalah proses oksidasi yang dilakukan dengan bantuan mikroorganisme, semacam bakteri pemakan besi dan belerang (thiobacillius ferrooksidan) dan sebagainya. Oksidasi tekanan udara dilakukan dengan cara menyuntikkan oksigen ke dalam larutan disaat proses ekstraksi berlangsung. Penggilingan halus dilakukan untuk memperoleh logam emas yang bebas (terlepas dari perangkapnya).

Peristiwa oksidasi reduksi suatu atau beberapa unsur ataupun molekul menimbulkan tegangan listrik yang dapat diukur. Tegangan listrik yang timbul ini disebut juga potensial elektroda. Berdasarkan hal ini, secara empiris terbukti bahwa makin mulia suatu unsur maka makin tinggilah potensial elektrodanya. Artinya, makin mulia suatu unsur maka makin sulit unsur tersebut teroksidasi, dan makin mudah tereduksi dari bentuk senyawanya.

Logam emas dapat diekstrak dari batuan menggunakan pelarut kimia. Ada beberapa jenis pelarut emas, antara lain : alkali sianida, asam thiourea, alkali thiourea, thiosulfat, thiosianat, dan sebagainya. Dalam hubungan dengan sistem tromol yang menggunakan wadah besi, maka pelarut yang paling cocok digunakan adalah alkali sianida.

Perbandingan antara garam sianida dan tepung batuan adalah minimum 2 Kg NaCN : 1 ton batuan. Selama proses ini lumpur terus diaduk dengan kecepatan konstan. Pemerian suntikan udara kedalam lumpur sangat membantu terjadinya oksidasi logam emas dan perak, sehingga lebih memudahkan pelarutan. Reaksi – reaksi pelarutan sebagai berikut :

4Au + 8NaCN + O2 + 2H2O.4Na[Au(CN)2] + 4NaOH

4Ag + 8NaCN + O2 + 2H2O.4Na[Ag(CN)2] + 4NaOH

Ag2S + 4NaCN.2Na[Ag(CN)2] + Na2S

Pelarutan logam dengan sianida menghasilkan garam kompleks emas/ perak sianida. Oksidasi yang dilakukan udara terhadap lumpur disamping membantu pelarutan logam juga berdampak negatif terhadap penurunan pH lumpur. Oleh karena itu pengendalian perlu dilakukan secara kontinu dengan pengecekan angka di pH meter. Disaat pH menurun maka harus segera ditambahkan NaOH / CaOH kedalam lumpur untuk menaikan pH di angka 10, 5. Tingkat pH lumpur sangat perlu dikendalikan, disamping pengendalian suhu di kisaran 250C-270C.

Agar kelarutan oksigen menjadi tinggi dan merata, maka gelembung udara tersebut disebarkan oleh mixer ( agitator) ke seluruh bagian lumpur di dalam reaktor. Kehadiran oksigen dalam lumpur dapat juga dilakukan melalui penambahan larutan hidrogen peroksida H2O2 ke dalam lumpur. Hidogen peroksida yang masuk akan terurai menjadi air H2O dan gas oksigen O2.

Pada beberapa batuan, terutama pada batuan sulfida, pemberian udara pada lumpur ( terutama pada saat pertama kali sianida diberikan) pada pH yang tinggi dapat menekan logam-logam reaktif semacam besi dan belerang menjadi kurang reaktif terhadap sianida, akibatnya adalah sianidasi emas menjadi lebih efisien ( penggunaan sianida makin hemat).

Pengolahan menggunakan air raksa masih dapat ditingkatkan perolehannya dengan cara melakukan kombinasi dengan larutan kimia, dalam hal ini menggunakan alkali sianida dan beberapa zat kimia lainnya.

Batuan hasil glundungan umumnya belum terlalu halus, sehingga sebagian dari emas belum terliberalisasi ( belum terbebaskan) . Emas yang masih terikat dengan unsur-unsur lain tentu saja tak terserap oleh logam raksa dan tertinggal di lumpur limbah olahan. Sedangkan perak, sebagian besarnya masih di batuan karena sifatnya masih berupa senyawa yang tak teramalgamasi oleh logam raksa.

Untuk memisahkan logam emas dari berbagai pengikat dan pelindungnya (agar kemudian terserap oleh raksa) , maka dilakukan langkah-langkah refractory dan pelarutan. Refraktori bertujuan membuka selubung logam emas, agar mampu terserap oleh merkuri.Refraktori menggunakan kombinasi udara di dalam glundung dan senyawa garam timbal.


c. Zn (seng)

1) Zn (seng) tidak dilarutkan dalam air (H2O), karena seng berbeda fase dengan air (H2O). air (H2O) memiliki fase cairan (aq) sedangkan seng memiliki fase padatan (s). Dan juga seng memiliki titik leleh (mp) dan titik didih (bp) dari atas ke bawah yang semakin kecil, karena energi kohesi (energi tarik-menarik atom yang satu dengan lainnya) semakin kecil, sehingga diperlukan suhu yang rendah untuk memutuskan ikatan antar atom. Seng terkorosi pada udara yang lembab. Logam seng dibakar untuk membentuk seng (II) oksida yang berwarna putih dan apabila dipanaskan lagi, maka warna akan berubah menjadi kuning.

2Zn(s) + O2(g) → 2ZnO(s)


2) Reaksi seng dengan asam

Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(g) + H2+(g)

Padatan Zink (Seng) direaksikan dengan larutan Asam Klorida menghasilkan gas Zink klorida dengan gas Hidrogen. Senyawa ini bersifat molekuler, bukan ionik karena memiliki titik leleh nisbi rendah dan mudah menyublim. Atau juga terdapat contoh lain seperti, Seng larut perlahan dalam asam sulfat encer untuk membentuk gas hidrogen.

Zn(s) + H2SO4(aq) → Zn2+(aq) +SO4- (aq) + H2(g)

Reaksi seng dengan asam pengoksidasi seperti asam nitrit dan HNO3 sangat kompleks dan bergantung pada kondisi yang tepat.


3) Seng terjadi redoks saat pengolahan seng yakni, pertama-tama bijih dibakar menghasilkan oksida, kemudian direduksi dengan karbon (kokas) pada suhu tinggi dan uap zink yang diperoleh diembunkan. Atau oksida dilarutkan dalam asam sulfat, kemudian zink diperoleh lewat elektrolisis.


2. Kesimpulan

Pembakaran sampel organik akan mengubah Karbon (C) menjadi karbon dioksida (CO2) dan Hidrogen (H) menjadi air (H2O). Karbon dan Hidrogen akan teroksidasi menjadi karbon dioksida dan uap air. Karbon dioksida dikenali dengan menggunakan air kapur, sedangkan air dikenali dengan menggunakan kertas kobalt.

Pelarutan logam (emas) dengan sianida menghasilkan garam kompleks emas/ perak sianida. Oksidasi yang dilakukan udara terhadap lumpur disamping membantu pelarutan logam juga berdampak negatif terhadap penurunan pH lumpur. Oleh karena itu pengendalian perlu dilakukan secara kontinu dengan pengecekan angka di pH meter. Disaat pH menurun maka harus segera ditambahkan NaOH / CaOH kedalam lumpur untuk menaikan pH di angka 10, 5. Tingkat pH lumpur sangat perlu dikendalikan, disamping pengendalian suhu di kisaran 250C-270C.

Zn (seng) tidak dilarutkan dalam air (H2O), karena seng berbeda fase dengan air (H2O). air (H2O) memiliki fase cairan (aq) sedangkan seng memiliki fase padatan (s). Sehingga Zn (seng) hanya dapat dilarutkan dalam asam. Zink klorida bersifat molekuler, bukan ionik karena memiliki titik leleh nisbi rendah dan mudah menyublim.


3. Daftar Pustaka

http://sugiatazone.blogspot.com/2010/03/uji-anion-secara-basah.html

http://kimiakoloid.com/blog/?p=262

http://pimti.indonetwork.co.id/174351/e-book-pengolahan-batuan-emas-sistem-sianida-edisi-ke-iii.htm